Telepon seluler diperkenalkan pada tahun 1999
oleh perusahaan Kanada yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms, menjelajah internet, BlackBerry Messenger (BBM), dan berbagai
kemampuan nirkabel lainnya hingga mengejutkan dunia sampai
menjadi suatu kebutuhan untuk fashion adalah Blacberry.
Produk unggulan BlackBerry
Produk yang menjadi andalan utama dan membuat
BlackBerry digemari di pasar adalah fitur surat-e cepat (push e-mail). Produk ini mendapat
sebutan surat-e cepat karena seluruh surat-e baru, daftar kontak, dan informasi
jadwal (calendar) “ditampilkan” langsung ke dalam BlackBerry secara
otomatis.
Dengan push e-mail semua surat-e masuk dapat diteruskan
langsung ke ponsel. E-mail juga sudah mengalami proses kompresi dan scan di
server BlackBerry sehingga aman dari virus. Lampiran berkas berupa dokumen Microsoft Office dan PDF dapat dibuka dengan mudah. Sebuah surat-e
berukuran 1 MB jika diterima melalui push e-mail dapat menjadi 10 KB
dengan isi yang tetap. Pengguna tidak perlu mengakses Internet terlebih dulu
dan membuka satu persatu surat-e yang masuk, atau pemeriksaan surat-e baru. Hal
ini dimungkinkan karena pengguna akan terhubung secara terus-menerus dengan
dunia maya melalui jaringan telepon seluler yang tersedia. Alat penyimpanan
juga memungkinkan para pengguna untuk mengakses data yang sampai ketika berada
di luar layanan jangkauan nirkabel. Begitu pengguna terhubung lagi, BlackBerry
Enterprise Server akan menyampaikan data terbaru yang masuk. Keunggulan
dari BlackBerry, yaitu push e-mail.
BlackBerry juga bisa digunakan
untuk chatting.
Mirip dengan Yahoo Messenger yang bernama BlackBerry
Messenger (BBM) yang berjalan melalui jaringan BlackBerry dengan memasukan
nomor identitas unik atau PIN dari setiap ponsel BlackBerry. Semua layanan
BlackBerry ini dikenal sangat aman, baik surat-e, chatting, maupun browsing.
Untuk browsing Internet,
data-data dari situs web sudah dikompresi sehingga lebih cepat
dibuka merupakan Fasilitas lain yang menjadi andalan BlackBerry adalah pesan
instan.
Sejarah Blacberry
RIM didirikan oleh seorang
imigran Yunani di kota Waterloo, Kanada, oleh RIM (Research in Motion) perangkat
komunikasi BlackBerry ini pertama kali dikenalkan pada tahun 1997.
Sejak peluncurannya pada tahun 1999, BlackBerry telah berhasil meraup lebih
dari 8 juta pelanggan di seluruh dunia. Awalnya, BlackBerry ingin dinamakan
POCKET LINK, dan hampir juga dinamakan STRAWBERRY karena mirip dengan buah
strawberry, namun kandas karena terkesan lembek dan akhirnya perangkat komukasi
ini dinamakan BlackBerry.
Di Indonesia, BlackBerry diperkenalkan pertama kali pada pertengahan bulan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub ini sebenernya adalah Rekan utama BlackBerry di Indonesia dan menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenal instalasi BlackBerry melalui operator Indosat. Indosat sendiri menyediakan layanan BlackBerry Internet Services dan BlackBerry Enterprise Server. Namun di tahun 2006, Indosat menangani sendiri kerjasama BlackBerry dengan produsen asal Canada, RIM (Research In Motion), untuk memasarkan BlackBerrynya. Selain Indosat, BlackBerry yang resmi saat ini dijual melalui operator XL, telkomsel, AXIS, dan lainya.
Kemunculan BlackBerry di Indonesia bisa dikatakan sangat sukses, dimana saat itu informasi mengalir tiada henti, dan untuk akses untuk mendapatkan informasi tersebut bisa digolongkan cukup mahal di Indonesia. Namun dengan BlackBerry semua masalah itu bisa terselesaikan dengan mudah. Pertumbuhan pasar BlackBerry memang mengejutkan, khususnya setelah perangkat komunikasi ini dijual untuk konsumen umum (ritel / individual). Dalam tempo empat bulan setelah layanan BlackBerry On Demand diluncurkan Indosat jumlah pelanggan bertambah 15 ribu, dan angka ini yang cukup fantastis.
Di Indonesia, BlackBerry diperkenalkan pertama kali pada pertengahan bulan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub ini sebenernya adalah Rekan utama BlackBerry di Indonesia dan menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenal instalasi BlackBerry melalui operator Indosat. Indosat sendiri menyediakan layanan BlackBerry Internet Services dan BlackBerry Enterprise Server. Namun di tahun 2006, Indosat menangani sendiri kerjasama BlackBerry dengan produsen asal Canada, RIM (Research In Motion), untuk memasarkan BlackBerrynya. Selain Indosat, BlackBerry yang resmi saat ini dijual melalui operator XL, telkomsel, AXIS, dan lainya.
Kemunculan BlackBerry di Indonesia bisa dikatakan sangat sukses, dimana saat itu informasi mengalir tiada henti, dan untuk akses untuk mendapatkan informasi tersebut bisa digolongkan cukup mahal di Indonesia. Namun dengan BlackBerry semua masalah itu bisa terselesaikan dengan mudah. Pertumbuhan pasar BlackBerry memang mengejutkan, khususnya setelah perangkat komunikasi ini dijual untuk konsumen umum (ritel / individual). Dalam tempo empat bulan setelah layanan BlackBerry On Demand diluncurkan Indosat jumlah pelanggan bertambah 15 ribu, dan angka ini yang cukup fantastis.
Kondisi Blacberry
BlackBerry 10 OS yang menjadi
penyelamat BlackBerry dari kebangkrutan ternyata belum memperlihatkan performa
yang positif di pasaran. Sebagai akibatnya, perusahaan yang dulu bernama
Research in Motion (RIM) tersebut pun telah menyiapkan beberapa rencana
alternatif.
Rencana alternatif tersebut
pun telah mendapat persetujuan dari para petinggi perusahaan. Dan untuk
melaksanakan kebijakan tersebut, pihak BlackBerry telah membuat komite spesial.
Dan salah satu alternatif yang telah disiapkan tersebut adalah menjual
perusahaan. Alternatif tersebut di antaranya adalah menjalin joint venture
ataupun menjual aset perusahaan. Semua hal tersebut pun dilakukan sebagai
langkah untuk menyelamatkan perusahaan. Beberapa alternatif yang digunakan
Blacberry untuk bersaing di pasar.
BlackBerry mulai ditinggalkan
seiring maraknya gadget pendatang baru bersistem operasi Android dan
Windows Phone, terlebih ponsel ternama besutan Apple, iPhone. Ia kalah bersaing
dengan ponsel bersistem operasi tersebut. Gerak-gerik perusahaan juga
menunjukkan kemunduran mulai dari hasil penjualan, hingga pemecatan karyawan yang beberapa kali dilakukan. Kabar
keterpurukan BlackBerry sudah bukan lagi jadi berita baru. Berbagai kalangan
banyak memprediksikan perusahaan asal Kanada itu akan bangkrut.
Fenomena kehancuran BlackBerry
ini tak berbeda jauh dengan apa yang dialami oleh Nokia beberapa tahun ke belakang.
dominasi Nokia yang pernah meraja di pasaran akhirnya jatuh juga seiring
munculnya ponsel-ponsel generasi terbaru. Secara global konsumen BlackBerry
sudah beralih pada ponsel berbasis Android, iOS, ataupun Windows Phone.