ESTIMASI
TINGKAH LAKU BIAYA
Perilaku
biaya merupakan pola perubahan biaya dalam kaitannya dengan perubahan kegiatan
perusahaan, seperti volume produksi, volume penjualan dan sebagainya. Atas
dasar hal tersebut biaya digolongkan atas :
1. Biaya Tetap (Fixed
Cost)
Menurut
definisi Biaya Tetap ialah biaya yang totalnya tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan. Namun untuk melihat lebih cermat ada dua karakteristik yang
dimiliki oleh biaya tetap :
a)
Secara
Total, Biaya ini tidak akan berubah atau tidak akan dipengaruhi oleh periode
yang ditentukan atau kegiatan tertentu
b)
Biaya
per unit yang dibebankan akan berbanding terbalik dengan perubahan volume
kegiatan yang terjadi. Pada volume yang tinggi maka biaya per unit menjadi
rendah dan sebaliknya pada volume rendah biaya per unit menjadi tinggi
c)
Total
Biaya akan tetap tidak berubah jika perubahan volume terjadi atau berada
didalam relevan range tertentu. Relevant range adalah batas ekstrim
dari berlakunya sebuah biaya tetap
Contoh:
Sebuah Bis wisata disewa oleh
sekelompok orang dengan biaya sewa Rp. 1.200.000 per hari. Kapasitas 40 tempat
duduk, Dalam hal ini relevan range untuk biaya sebesar Rp.1.200.000 ini adalah
antara 1 sampai dengan 40
Berikut alokasi biaya dikaitkan
dengan kapasitas
Kapasitas
tepakai BiayaTotal Biaya per orang
40 Rp.
1.200.000 Rp. 30.000
20 Rp.
1.200.000 Rp. 60.000
10 Rp.
1,200.000 Rp. 120.000
2. Biaya
Variabel (Variable Cost)
Biaya
Variabel adalah Biaya yang secara total berubah-ubah sebagai akibat adanya
perubahan volume kegiatan. Biaya Variabel dapat dikategorian kedalam dua
kelompok yaitu :
(1) Biaya Variabel murni (True Varable Cost)
Berikut
ini adalah ciri-ciri dari Biaya Variabel murni:
a)
Total
Biaya yang terjadi berubah secara proporsional (sebanding)dengan perubahan cost
drivernya . Semakin besar volume maka semain besar pula total biaya yang
terjadi
b)
Biaya
per unit driver adalah konstan/tetap.
Yang
temasuk Biaya Variabel murni; Bahan langsung, upah langsung.
Contoh:
Sebuah Produk membutuhkan 3 mtr
bahan baku langsung yang bernilai Rp.30.000,- Hubungan kapasitas dengan total
biaya adalah sbb:
Kapasitas
tepakai BiayaTotal Biaya per unit Produk
400 Rp.12.000.000
Rp. 30.000
200 Rp.
6.000.000 Rp. 30.000
100 Rp.
3.000.000 Rp. 30.000
(2) Biaya
Semi Variabel ( Semi Variable Cost)
Biaya
semi variabel dipisahkan dari Biaya variabel murni karena memang
memiliki
karakteristik yang agak berbeda sehingga akan berpengaruh pada saat dilakukan
perencanaan. Biaya semi variabel sering juga disebut biaya campuran (Mixed
Cost). Mengapa dikatkan campuran karena setiap kejadiannya selalu terdapat
dua unsur biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Berikut ini adalah
ciri-ciri dari Biaya Semi Variabel:
a)
Total
Biaya yang terjadi berubah tidak secara proporsional (tidak sebanding)dengan
perubahan cost drivernya . Semakin besar volume maka semain besar pula total
biaya yang terjadi
b)
Biaya
per unit driver adalah konstan/tetap.
c)
Total
Biaya yang terjadi selalu terdiri dari dua komponen yakni biaya tetap dan Biaya
Variabel yang dipengaruhi volumo aktivitas
Penentuan Pola Perilaku Biaya
Ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan
dalam menetapkan pola perilaku suatu biaya.
1. Pertama, harus dipilih biaya yang akan
diselidiki pola perilakunya. Biaya ini merupakan variabel tidak bebas
(dependent variable) dan biasanya dinyatakan dengan simbol y.
2. Kedua, harus dipilih variabel bebas
(independent variable), yaitu sesuatu yang menyebabkan biaya tersebut
berfluktuasi. Secara matematis, fungsi tersebut dinyatakan, y = f(x).
3. Ketiga, harus dipilih kisaran kegiatan yang
relevan (relevant range of activity), dimana hubungan antara variabel bebas dan
tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi biaya tersebut berlaku.
Metode Penaksiran Fungsi
Linier
Ada dua pendekatan dalam memperkirakan
fungsi biaya :
(a) pendekatan historis (historical approach)
(b) pendekatan analitis (analytical approach).
Pendekatan historis
Terdapat 3 metode dalam pendekatan historis
yakni :
(1) metode titik tertinggi dan terendah
(2) metode biaya berjaga dan
(3) metode kuadrat terkecil
Metode Titik Tertinggi dan
Terendah (High and Low Point Method).
•Adalah suatu
metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu
memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk
menghitung parameter titik potong (intercept)dan kemiringan (slope).
•Titik tinggi
adalah suatu titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi
•Titik rendah adalah titik dengan
tingkat output atau aktivitas yang terendah.
Contoh 1
Berikut disajikan data kegiatan dan biaya
reparasi & pemelihara an pada PT Mustika tahun 2003 yakni :
Bulan Ke
|
Biaya Reparasi &
Pemeliharaan
|
Jam Mesin
|
1
|
750.000
|
6.000
|
2
|
715.000
|
5.500
|
3
|
530.000
|
4.250
|
4
|
600.000
|
4.000
|
5
|
600.000
|
4.500
|
6
|
875.000
|
7.000
|
7
|
800.000
|
6.000
|
8
|
1.000.000
|
8.000
|
9
|
800.000
|
6.000
|
10
|
750.000
|
6.000
|
11
|
550.000
|
4.500
|
12
|
600.000
|
4.500
|
|
8.570.000
|
66.250
|
|
Biaya Reparasi & Pemeliharaan pd Tingkat Kegia- |
||
|
tan
Tertinggi dan Terendah
|
||
|
Tertinggi
|
Terendah
|
Selisih
|
Jumlah Jam Mesin
|
8.000
|
4.000
|
4.000
|
Biaya Repr & Pemelhr.
|
Rp. 1.000.000
|
Rp. 600.000
|
Rp. 400.000
|
Gambar 01.
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan pada
Tingkat
Kegiatan Tertinggi dan Terendah
Unsur Biaya Variabel dalam biaya reparasi dan pemeliharaan dihitung sebagai berikut :
Biaya variabel = Rp. 400.000 : 4.000 = Rp. 100 per jam mesin
Perhitungan unsur biaya tetap
dalam biaya reparasi dan pemeliharaan mesin disajikan sebagai berikut :
|
Titik Kegiatan Tertinggi |
Titik Kegiatan
Terendah
|
Biaya Reparasi &
peme-
|
Rp. 1000.000
|
Rp. 600.000
|
liharaan mesin yg
terja
|
|
|
di.
|
|
|
Rp.
100 x 8.000
|
800.000
|
|
Rp.
100 x 4.000
|
|
Rp. 400.000
|
|
|
|
Biaya Reparasi &
Peme
|
Rp. 200.000
|
Rp. 200.000
|
liharaan Tetap
|
|
|
|
|
|
Gambar
02. Perhitungan Unsur Biaya Tetap
Fungsi biaya reparasi dan pemeliharaan tersebut
dinyatakan secara matematis, berbentuk fungsi linier yakni :
Y = 200.000 + 100x
Metode
Biaya Berjaga ( Standby Cost Method)
Metode
ini mencoba menghitung berapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata
perusahaan ditutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol.
Contoh : Berdasarkan
data di atas, misal pada tingkat reparasi dan pemeliharaan 8.000 jam mesin per
bulan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.000.000. Sedangkan menurut
perhitungan, apabila perusahaan tidak berproduksi, biaya reparasi yang tetap
harus dikeluarkan adalah sebesar Rp. 400.000
Maka penentuan biaya
variable dan tetap dapat ditentukan sebagai berikut :
Biaya
yang dikeluarkan pada Rp.
1.000.000
tingkat
8000 jam mesin
Biaya
Tetap ( Biaya berjaga) Rp. 400.000
Selisih
Rp. 600.000
Biaya Variabel per jam
= Rp. 600.000 : 8000 = Rp. 75 per jam mesin
Dengan
demikian fungsi biaya reparasi dan pemeliharaan tersebut dapat dinyatakan
secara matematis sbb
Y = 400.000 + 75 x
Metode
Kuadrat Terkecil ( Least Squares Method)
Dalam
persamaan garis regresi : y = a + bx, dimana y merupakan variable tidak
bebas (dependent variable), yaitu variabel yang perubahannya ditentukan oleh
perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas (independent variable).
Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel x menunjukkan volume kegiatan.
Rumus perhitungan a dan
b dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
b.
= n ∑(xy) -
∑x ∑ y
n ∑x2 - (∑x)2
a = ∑y
- b(∑x)
n
Bln
ke
|
Bia Repr&Peml
|
|
|
|
|
(Rp.1000)
|
Jam Mesin
|
|
|
|
y.
|
x.
|
xy.
|
x2
|
1
|
750
|
6000
|
4500000000
|
36000000
|
2
|
715
|
5500
|
3932500000
|
30250000
|
3
|
530
|
4000
|
2120000000
|
16000000
|
4
|
600
|
4000
|
2400000000
|
16000000
|
5
|
600
|
4500
|
2700000000
|
20250000
|
6
|
875
|
7000
|
6125000000
|
49000000
|
7
|
800
|
6000
|
4800000000
|
36000000
|
8
|
1000
|
8000
|
8000000
|
64000000
|
9
|
800
|
6000
|
4800000000
|
36000000
|
10
|
750
|
6000
|
4500000000
|
36000000
|
11
|
550
|
4500
|
2475000000
|
20250000
|
12
|
600
|
4500
|
2700000000
|
20250000
|
|
|
|
|
|
|
∑y
|
∑x.
|
∑xy.
|
∑x2
|
|
8570000
|
66000
|
41060500000
|
380000000
|
b. = 12
x 41.060.500.000 – 66.000. x
8570000 =
12 x 380.000.000 – (66.000)2
a.
= 8.570.000 – b x 66.000 =
12
Jadi biaya reaparasi
dan pemeliharaan mesin tersebut terdiri dari
Biaya variabel =
Rp. 115 per jam mesin ( 0,115 x
Rp.1.000)
Biaya tetap =
Rp. 79.270 per bulan
Atau fungsi linier
biaya tersebut adalah :
Y
= 79.270 + 115x
SUMBER :
daryono.staff.gunadarma.ac.id